Allahh huakbar, allahh huakbar, allahh huakbar.
Laa ilaa ha illallahh huallahh hi akbar.
Allahh huakbar walillaa hilhamd.
Bulan ramadan yang kedatangannya begitu dinantikan ini sangatlah
istimewa. Di bulan inilah, sebagai umat muslim, kita tentu saja menunaikan
ibadah yang diperintahkan oleh Allah, yakni puasa wajib bulan ramadhan. Setiap
satu tahun sekali tentu saja kita pasti berjumpa dengan bulan bahagia ini,
dimana pada bulan ini semua pintu surga akan dibuka lebar-lebar oleh Allah agar
manusia menggunakan kesempatan yang mulia ini untuk bertaubat dan beribadah
guna mengumpulkan bekal keakhirat.
Tentu saja, puasa ramadhan bukanlah hal mudah yang bisa dijalani
oleh setiap orang. Kenapa? Kaena pada saat kita menjalani puasa ramadhan, tak
sedikit cobaan dan godaan yang kita terima dari luar sana. Cobaan dan godaan
itu sungguh bukan dari syaiton karena pada bulan ini syaiton telah diborgol
oleh Allah Swt agar mereka tidak mengganggu umat yang berpuasa. Lantas dari
siapakan cobaan dan godaan tersebut? Yakni dari diri sendiri yang dalam islam
disebut hawa nafsu. Ya, hawa nafsu kita sendiri inlah yang menjadi musuh utamaa
ketika kita menunaikan ibadah puasa yang harus berhasil kita tundukkan agar
kita mampu menjalani ibadah puasa selama bulan suci ramadhan. Karenanya, ketika
kita berpuasa maka kita harus sungguh-sungguh memerangi nafsu kita agar puasa
kita tidak batal.
Setelah satu bulan penuh kita menjalankan ibadah puasa dan kita
berhasil menyelesaikannya dengan baik, maka di akhir penghabisan bulan suci
ramadhan kita akan berjumpa dengan hari spesial, yakni hari kemenangan yang
lebih akrab disebut hari raya idul fitri. Nah inilah hari yang sangat kita
harapkan sebagai tolak awal kita untuk membuka dan memulai lembaran-lembaran
baru lagi setelah kita kembali fitri (suci). Kenapa? Karena setelah kita
menjalankan ibadah puasa dan memohon ampunan serta ibadah-ibadah lain kepada
Allah selama bulan ramadhan diharapkan mampu menghapus semua dosa kita kepada
Allah selama bulan-bulan sebelum ramadhan, dan pada hari raya idul fitri ini
kita dianggap mampu memulai hari-hari baru dengan tidak ada lagi dosa yang sama
seperti kemarin dan akhirnya nanti kita mampu mencapai surganya Allah.
Semua umat islam di seluruh belahan dunia pasti merayakan hari raya
ini dengan begitu luar biasa, khususnya di daerah saya. Ya, setiap hari raya
idul fitri pasti akrab dengan gema takbir yang mengumandang dimana-mana. Kalau
di daerahku sihh nggak hanya dimasjid-masjid saja yaa followers. Tetapi, di
daerahku pada waktu malam hari raya idul fitri nihh pasti akan dikumandangkan
takbir dengan cara pawai dan arak-arakan. Dalam perayaan ini banyak mobil-mobil
besar yang mengangkut banyak orang untuk melakukan takbir keliling. Bahkan,
sepeda motor, sepeda kayuh, sampai jalan kaki yang dilakukan warga kampung akan
memenuhi jalanan. Demi menyambut kemenangan ini banyak warga yang cukup lebih
yang memiliki truk dan sejenisnya rela mengeluarkan kendaraan kesayangan mereka
untuk dihias ala lebaran. Ada macam-macam bentuk hiasan dan dekorasi mereka.
Yang paling khas lag adalah kenthongan. Alat musik jawa tradisional ini tidak
pernah ketinggalan untuk meramaikan suasana. Tak heran di kampungku banyak
sekali remaja yang menggandrungi seni musik kethekan. Namun sayangnya, seni
kothekan ini hanya digandrungi saat akan dipentaskan sukarela seperti saat
seperti ini. Sudah tidak seperti waktu dulu lagi yang selalu tampil dalam suatu
acara. Namun, cukup beruntung karena seni ini di tengan kemodernan zaman
gemanya masih sampai telinga penduduk kampung.
Selain tradisi itu, di kampungku juga masih ada satu tradisi lagi
yang dilakukan oleh ibu-ibu pada malam hari raya idul fitri, yakni masak besar
untuk menyajikan hidangan di esok hari saat melakukan silaturahim bersama di
balai dusun. Kegiatan masak besar ini biasa diselenggarakan di rumah kepala
dususn atau kepala rt sesuai dengan giliran. Acara silaturahim inilah yang
sebenarnya menjadi puncak kegiatan dalam tradisi lebaraan di kampungku. Biasanya
seusai melakukan sholat ied pasti akan dilakukan tasyakuran bersama dan
dilanjutkan dengan acara salam-salaman.
Followers, jujur saja, hal yag paling dinanti-nantikan oleh remaja
dan anak-anak adalah makan nasi kuning yang menawan. Yaa, nasi ini hanya bisa
ditemui pada saat tertentu, yakni hari ini, HARI RAYA IDUL FITRI. Wkwkwkw,,,
masakaan jawa kuno ini sungguh memukau, rasanya yang yummyy dan warnanya yang
mancapp. Apalagi kalau yang masih anak-anak nii,, pasti tak hanya mendapat nasi
kuning istimewa ini, juga secuil amplop sebagai apresiasi untuk anak-anak.
Wahh,, beruntung banget yaa,,, Aku dulu juga sering mendapatkan seperti ini,
dulu yaa, waktu masih anak-anak. Sekarang ya udahlah, gak dapat. Hahaha,,,
kaciannn..... Udah deh,, lengkap banget. Perut kenyang, hati gembuira, kantong
terisi. Luar biasa indahnyaa,,,,
Ada lagi nii,, acara touring besar-besaran yang pasti dilaksanakan setiap
lebaran hari kedua dan atau kalau ditiadakan touring, biasanya akan diganti
dengan yang namanya halal bihalal. Kenapa pasti diadakan seperti ini? Hal ini
tidak lain untuk menjaga rasa persaudaraan kami warga kampung. Tak hanya itu, hal ini juga memberikan keuntungan tersendiri
bagi diri pribadi, yakni sebagai sarana untuk merelaksasi diri dari beragam
kesibukan kerja yang biasa dilakukan sehari-hari. Secara alami hal ini memang
dibutuhkan tubuh dimana tubuh bisa berhenti berfikir keras sejenak dan merefres
tubuh agar bisa kembali bekerja dengan semangat juga untuk menjaga keseimbangan
dan kesehatan tubuh.
Demikian dulu ya yang bisa aku curhatinn disinii,, semoga sedikit
bermanfaatt . sekian dulu yaaa😊😊😊
Komentar
Posting Komentar